Arsip Kategori: Jenis Kopi

Kopi Herbal

Segera Hadir bermacam-macam kopi herbal khas Banyuwangi, bermanfaat untuk fitalitas dan kejantanan pria.

Tunggu Lounchingnya…!!

shareseriale online gratis

Kopi Kelas Dunia

Jangan mengaku sebagai penikmat kopi kalau Anda belum mengenal jenis-jenis kopi dan penyajiannya, lalu seperti apa memilih kopi yang baik, aroma kopi yang segar, ataupun cara penyajiannya. Berikut tips yang diberikan oleh dr Surip Mawardi, ahli kopi yang sudah berpengalaman selama 27 tahun, dan tergabung di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, dalam peluncuran Nescafe Teknologi ERA di 3 Degree – F Cone, FX Lifestyle X’center, Jakarta, Senin (8/2/2010).

1. Kopi arabika (arabica coffee)

Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70 persen pasar kopi dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Anda bisa menemukan kopi toraja, mandailing, kolumbia, brasilia, dan lain sebagainya. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya perbedaan rasa.

Berikut ciri-ciri kopi arabika:

*Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.

* Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.

* Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.

* Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.

* Kopi arabika juga terkenal pahit.

* Harganya sekitar Rp 32.000 per kg.

2. Kopi robusta

Menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda.

Ciri-ciri kopi robusta:

* Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.

* Bau yang dihasilkan khas dan manis.

* Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.

* Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.

* Harganya sekitar Rp 18.000 per kg.

3. Kopi ekselsa, racemosa, dan liberica (african coffee)

Merupakan jenis kopi yang berada di antara arabika dan robusta. Kopi tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan.

4. Kopi luwak

Merupakan kopi yang berasal dari biji kopi arabika atau robusta yang dimakan oleh luwak. Luwak akan menelan buah kopi (berwarna merah) dan memprosesnya dengan enzim yang ada di perutnya. Biji dari buah kopi itu lalu terbuang bersama kotorannya.

”Biji inilah yang dinamakan kopi luwak. Kita masih meneliti enzim yang ada di perut luwak yang membuat kopi ini jadi lebih sedap,” tutur dr Surip kepada Kompas Female.

Kopi luwak dihargai sekitar Rp 350.000, bahkan lebih, tergantung jenis kopi yang dimakan luwak. Kopi luwak menjadi lebih istimewa karena luwak mencari buah kopi yang 90 persen matang. Ia tidak melihat warna, tetapi menggunakan daya penciuman yang tajam dan selalu mencari kopi pada malam hari. Dalam satu pohon kopi, hanya 1-2 butir buah yang dimakan. Dengan begitu, kopi yang diambil oleh luwak adalah kopi dengan nilai kematangan tertinggi, yang tentunya amat berpengaruh pada rasa kopi nantinya.

Apa pun jenis kopi yang ada, proses penyortiran hingga pengemasannya amat berpengaruh pada rasa kopi. Misalnya, kopi yang tercampur dengan tanah, daun, ranting, dan benda lainnya yang ikut terbawa saat pemetikan dan penjemuran kopi akan mempengaruhi cita rasa kopi.

‘Menilai kopi yang enak tidak bisa sekadar dari fisik sebab, jika fisiknya bagus tapi terkadang berlubang atau saat penjemuran terkena air hujan, maka itu akan membuat aroma dan rasa kopi menurun,” ungkap dr Surip.

Sumber:  Kompas.com | http://female.kompas.com/read/2010/02/09/1703067/Mengenal.Jenis.Kopi.Kelas.Dunia

—————————————————————————————————————

shareSeriale online

Peaberry Coffee (Kopi Lanang)

Pamor kopi lanang memang belum setenar kopi Luwak. Cita rasanya yang tak kalah nikmat dibandingkan dengan kopi luwak memicu kenaikan permintaan kopi berbahan biji kopi berbentuk aneh ini. Tak heran jika permintaan akan kopi lanang terus melambung.

Dulu kopi luwak mungkin menjadi satu-satunya kopi khas Indonesia yang dibanggakan negeri ini, namun diam-diam masih ada kopi khas yang lain yang juga berkualitas. Namanya kopi lanang atau peaberry coffee. Namun sayang, belum banyak orang tahu jenis kopi ini.

Kopi ini disebut lanang karena bentuk bijinya berbeda dengan kopi pada umumnya. Lanang berarti laki-laki dalam bahasa jawa. Disebut demikian karena bentuk biji kopi ini tunggal dan bulat, tidak terbelah seperti bentuk biji kopi pada umumnya. Meski demikian, sebenarnya kopi ini bukan varietas baru. Kopi lanang bias dihasilkan oleh pohon kopi jenis robusta maupun Arabika yang pada umunya ditanam oleh petani Indonesia.

Permintaan kopi lanang yang tinggi bukan lantaran harganya murah, asal tahu aja, harga jual kopi lanang di pasar hampir setara dengan kopi luwak. Harga kopi lanang di pasaran mencapai 140.000 – 150.000 per kilogram. Bahkan di pulau Bali harga jual kopi lanang jauh lebih mahal, mencapai Rp. 250.000/kg. Mengapa? Karena banyak wisatawan asing dari Korea dan Taiwan yang kebetulan sedang ke Bali, mencari kopi lanang sebagai buah tangan ketika kembali ke negara asalnya. Hal ini berbanding terbalik dengan pasar lokal, peminat kopi lanang di Indonesia masih belum banyak karena memang masih belum banyak yang mengenal.

Nah, para penggemar kopi dari luar negeri yang jauh lebih paham akan citarasa kopi lebih mengenal jenis kopi ini. Mereka bahkan rela membeli dengan harga mahal untuk mendapatkan citarasa tertinggi.

Selain sarat dengan kandungan kafein, yakni sekitar 2,1 persen, banyak orang yakin kopi lanang berkhasiat menambah vitalitas kaum pria. Namun, hingga saat ini memang belum ada penelitian yang sudah membuktikan klaim tersebut. Karena kelebihan yang dimiliki oleh kopi lanang ini, permintaan jenis kopi ini terus meningkat.

Permintaan ini baru datang dari wisatawan, belum dari kedai-kedai kopi premium yang kini menjamur di beberapa kota besar, seperti Jakarta.

Sumber :

Kompas.com / Rabu, 28 September 2011 | 13:42 WIB
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/09/28/13422568/Aneh.Bentuk.Bijinya.Kopi.Lanang.Mantap.Harganya)

shareSeriale